Pendidikan adalah Harta Paling Berharga

Kami percaya, maju tidaknya suatu bangsa bergantung penuh pada kualitas pendidikan di negara tersebut.

Sebarkan Pencerahan dan Melawan HOAX

Kami fokus membahas pendidikan, sains dan matemattika untuk #SebarkanPencerahan dan memberantas HOAX yang berbau sains.

Kunci Jawaban

Kami menyajikan kunci jawaban berkualitas, bukan sekedar jawaban, tapi kami juga menunjukkan cara dan mengajarkan pola berpikir.

Video Pembelajaran dan Permainan Sains

Kami selalu berusaha mengajarkan sains dan matematika dengan cara yang membahagiakan.

Ikuti Kami dan Mari Bekerjasama

Ikuti kami di berbagai ragam media sosial untuk mendapatkan pencerahan dan mari bekerjasama memajukkan pendidikan di Indonesia

Showing posts with label Senyawa Karbon. Show all posts
Showing posts with label Senyawa Karbon. Show all posts

Friday, 8 December 2017

Tata Nama Eter

Sebelum mempelajari materi ini ada baiknya Anda membaca dulu materi-materi berikut:
1. Gugus Fungsi
2. Rantai Alkil
atau Anda bisa juga mendownload materi penuhnya melalui modul kimia senyawa karbon kami berikut: Modul Senyawa Karbon (Google Drive)

Tata Nama Eter (Alkoksi Alkana)
Rumus Senyawa: CnH2n+2O
Rumus Struktur: R – O – R′
Akhiran: “– oksi – ana ”

Aturan tata nama IUPAC untuk eter:
No. Cabang – Nama Cabang – No. Gugus Fungsi – Rantai Pendek (–oksi) Rantai Panjang (–ana)

1) Tentukan rantai terpendek dan terpanjang dari senyawa eter, atom O berfungsi sebagai penengah. Pada rantai terpendek tambahkan akhiran “–oksi” dan pada rantai terpanjang tambahkan akhiran “–ana”. 


 2) Penomoran cabang dimulai dari salah satu ujung rantai pada rantai terpanjang, sehingga posisi gugus -O- mendapat nomor terkecil.

3) Gugus alkoksi merupakan salah satu cabang, sehingga penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor cabang.
4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain: iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Aturan tata nama trivial untuk eter:
Alkil Alkil Eter

Penamaan trivial dimulai dengan menyebut dua nama gugus alkil yang terikat pada gugus –O– kemudian diikuti kata eter. Penulisan nama gugus alkil disesuaikan dengan penulisan abjad. Perhatikan contoh nama-nama trivial berikut:

Jangan lupa ikuti kami:
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
loading...
loading...

Tata Nama Alkohol

Sebelum mempelajari materi ini ada baiknya Anda membaca dulu materi-materi berikut:
1. Gugus Fungsi
2. Rantai Alkil
atau Anda bisa juga mendownload materi penuhnya melalui modul kimia senyawa karbon kami berikut: Modul Senyawa Karbon (Google Drive)

Tata Nama Alkohol (Alkanol)
Rumus Senyawa: CnH2n+2O
Rumus Struktur: R – OH
Akhiran: “– ol”

1. Aturan tata nama IUPAC untuk alkohol:
No. Cabang – Gugus Alkil – No. Gugus Fungsi – Gugus Fungsi

1) Tentukan rantai induk, rantai induk adalah rantai terpanjang.

2) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran "–a" pada nama alkana dengan "–ol".
3) Tentukan cabang yang terikat pada rantai induk.

4) Penomoran cabang dimulai dari salah satu ujung rantai, sehingga posisi gugus -OH mendapat nomor terkecil.
Berdasarkan kaidah tata nama alkohol dari no. 1-4 bisa kita simpulkan bahwa nama senyawa di atas adalah:
2 – metil – 1 – propanol

5) Apabila posisi gugus -OH sama dari kedua ujung rantai induk, maka penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.


6) Penulisan nama cabang mengikuti abjad.
7) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

2. Aturan tata nama trivial untuk alkohol:
Alkil Alkohol
Penamaan trivial dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol. Perhatikan contoh nama-nama trivial berikut:



Untuk memudahkan kalian mengingat kembali mengenai penamaan rantai alkil secara trivial bisa menyimak kembali tabel di bawah ini:


(klik gambar untuk memperbesar)

Untuk lebih memahami, penamaan alkohol perhatikanlah contoh penamaan IUPAC di bawah ini:
Sudah mengerti dengan penjelasan di atas? Kalau begitu cobalah tentukan nama IUPAC dari senyawa alkohol di bawah ini!

Jangan lupa ikuti kami:
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
loading...
loading...

Rantai Alkil

Rantai alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H dan terikat pada rantai induk. Alkil mempunyai rumus kimia CnH2n+1. Penamaan alkil sama dengan penamaan alkana, tetapi akhiran "-ana" diganti dengan “-il”. Berikut tabel aturan penamaan secara trivial dan IUPAC untuk rantai alkil:

(klik gambar untuk memperbesar)

Untuk aturan penamaan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) selanjutnya disesuaikan dengan banyaknya jumlah atom C dalam suatu gugus alkil ditambah akhiran “-il” seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

(klik gambar untuk memperbesar)
Jangan lupa ikuti kami:
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
loading...
loading...

Gugus Fungsi

Gugus fungsi adalah kelompok gugus atom dalam molekul yang menentukan ciri atau sifat suatu senyawa. Perhatikan perbedaan pengaruh gugus fungsi pada sifat senyawa di bawah ini:
 
Gambar 1. Pengaruh gugus fungsi terhadap titik didih senyawa.

Pada gambar di atas bisa kita analisa bahwa titik didih kedua senyawa tersebut berbeda, padahal perbedaan dari kedua senyawa tersebut amat "kecil", yaitu satu atom H pada senyawa pertama diganti dengan gugus fungsi -OH pada senyawa kedua. Dapat disimpulkan bahwa gugus fungsi menentukan sifat suatu senyawa.

Banyaknya gugus fungsi dari senyawa karbon turunan alkana jumlahnya ada 7. Berikut daftar dari gugus fungsi senyawa karbon:

(klik gambar untuk memperbesar)

Jangan lupa ikuti kami:
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
loading...
loading...

Keunikan Atom Karbon

Karbon (carbon) merupakan salah satu unsur kimia yang mempunyai simbol C dan terletak pada golongan IVA periode 2 pada sistem periodik unsur, mempunyai massa  12,01 sma dan nomor atom 6. Di alam, karbon ditemukan dalam berbagai bentuk alotrof (modifikasi struktural yang berbeda-beda dari sebuah unsur) berupa arang, intan, grafit, dan fullerene. Tetapi dalam bentuk senyawa karbon ditemukan dalam jumlah yang tidak terbatas di alam semesta ini. Lho kok bisa? Hal ini terjadi karena karbon itu unik, salah satunya dia memiliki empat elektron valensi (elektron pada kulit terluar) sehingga bisa berikatan kovalen dengan atom-atom dari unsur lain dengan beragam cara.
Gambar 1. Atom karbon dalam sistem periodik unsur

Atom karbon memiliki beberapa keunikan dibandingkan atom-atom dari unsur lain, antara lain:
1. Atom karbon memiliki 4 elektron valensi (4 elektron pada kulit terluar) sehingga bisa berikat membentuk 4 ikatan kovalen.
2. Atom C dapat berikatan dengan sesama atom C membentuk rantai atom karbon baik lurus maupun bercabang.
3. Dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dan rangkap tiga.
4. Atom karbon dapat berikatan kovalen dengan atom-atom dari unsur lain dengan beragam cara sehingga membentuk banyak senyawa  yang jumlahnya hampir tak terhingga.

Berdasarkan banyaknya ikatan yang terbentuk antar atom karbon, atom-atom karbon tersebut dikelompokkan menjadi atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuarterner. 
1. Atom karbon primer, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang lain.
2. Atom karbon sekunder, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain.
3. Atom karbon tersier, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang lain.
4. Atom karbon kuarterner, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain.

Perhatikan contoh di bawah ini:

Keterangan:
10 = atom karbon primer
20 = atom karbon sekunder
30 = atom karbon tersier
40 = atom karbon kuarterner

Jangan lupa ikuti kami:
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
loading...
loading...