Wednesday, 26 October 2016

[Materi] Organ-Organ Penyusun Sistem Pernapasan

Sebelum kita membahas materi ini, ada baiknya kalian memahami dulu penjelasan mengenai pernapasan pada manusia. Jika sudah, untuk materi selanjutnya kita akan mempelajari mengenai organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia. 
Gambar 1. Sistem pernapasan manusia.

1. Hidung
Hidung adalah salah satu organ tubuh manusia berupa penonjolan pada wajah yang tersusun dari tulang rawan. Hidung manusia berongga yang di dalamnya terdapat lendir, rambut hidung dan saraf penciuman. Fungsi hidung pada manusia adalah:
1) Syaraf penciuman: indera penciuman/pembau.
2) Lendir dan rambut hidung: menyaring udara yang masuk.
3) Rongga hidung: menyesuaikan kelembaban dan suhu udara yang masuk ke dalam paru-paru. Selain itu rongga hidung juga berfungsi dalam resonansi suara.
Gambar 1. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup.
Gambar 2. Bagan bagian-bagian rongga hidung. 
Gambar 3. Sensor penciuman pada rongga hidung.

2. Tenggorokan
Istilah tenggorokan berbeda dengan kerongkongan. Tenggorokan adalah saluran pernapasan (menuju paru-paru), sedangkan kerongkongan adalah saluran pencernaan (menuju lambung). Tengorokan terdiri dari:

a. Faring
Faring berbeda dengan laring, walaupun banyak ornag yang menganggap kedua istilah ini sama. Faring terletak di atas laring. Faring adalah organ tubuh yang menjadi saluran pertemuan antara kerongkongan dan tenggorokan. Pengetahuan tentang laring bisa membuat kita menjelaskan mengapa manusia bisa bernapas melalui mulut, atau mengapa ketika manusia minum secara tergesa-gesa airnya malah bisa ke luar lewat hidung.
Gambar 4. Terlihat posisi faring lebih atas dari posisi laring.

b. Epiglotis
Epiglotis adalah katup menyerupai daun yang mencegah makanan masuk ke dalam tenggorokan yang tersusun dari tulang rawan. Makan sambil berbicara atau dalam keadaan tergesa-gesa sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan makanan masuk ke dalam tenggorokan dan dapat menyebabkan tersedak. Pada kasus yang lebih ekstrim, makanan yang masuk ke saluran tenggorokan apabila tidak segera dikeluarkan akan menyebabkan aliran udara dari dan menuju paru-paru tersumbat. Hal ini mengakibatkan tubuh kehilangan pasokan oksigen, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Gambar 5. Letak epiglotis di dalam leher
Gambar 6. Anatomi epiglotis

c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring atau disebut juga jakun atau pita suara atau kotak suara adalah organ yang berfungsi untuk melindungi tenggorokan (trakea) dan menghasilkan suara. Manusia bisa bersuara karena pita suara dilewati oleh udara ke luar sehingga menyebabkan pita suara bergetar (vibrasi). Oleh karena itu, manusia tidak bisa bersuara sambil menghirup napas.
Gambar 7. Posisi laring pada leher manusia 
Gambar 8. Anatomi laring dilihat dari berbagai posisi

d. Trakea (batang tenggorokan)
Batang tenggorokan adalah saluran pernapasan yang menghubungkan hidung dengan paru-paru yang berbentuk tabung memanjang dengan diameter 2-2,5 cm dan panjang 10-16 cm. Trakea tersusun atas 20 cincin tulang rawan yang kuat dan fleksibel. Di trakea terdapat lendir dan rambut getar yang berfungsi untuk menyaring kotoran dari udara yang masuk.
Gambar 9. Struktur anatomi trakea

e. Bronkus (cabang trakea)
Bronkus adalah organ percabangan dari trakea yang terbagi dua, masing-masing untuk paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Di dalam paru-paru bronkus utama bercabang menjadi bronkus sekunder, bronkus tersier, bronkiolus terminal, dan bronkiolus pernapasan mikroskopis.

f. Bronkiolus (cabang bronkus)
Bronkiolus adalah organ percabangan dari bronkus.
Gambar 10. Posisi Bronkus dan Bronkiolus

3. Paru-Paru
a.  Pleura
Pleura adalah lapisan membran ganda berwarna keputihan yang melapisi paru-paru. Pleura terdiri dari dua lapis, yaitu viseral dan parietal. Fungsi Ppleura viseral  adalah untuk menerima suplai darah dari peredaran bronkus, yang juga mengirim darah ke paru-paru. Sedangkan, fungsi pleura parietal adalah untuk menerima suplai darah dari arteri interkostal, yang juga mengirim darah ke dinding tubuh.
Gambar 11. Struktur pleura

b. Alveoli (tunggal, jika satu dinamakan alveoli) dan Alveolus (jamak, lebih dari satu. kumpulan alveoli dinamakan alveolus).

Alveoli atau alveolus adalah katung-kantung udara kecil tempat terjadinya pertukaran antara gas oksigen (O2) dan gas karbon dioksida (CO2) secara difusi antara udara dan darah. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. 

Di alveolus darah yang kaya akan karbondioksida akan melepaskan karbon dioksida ke udara (CO2) untuk dikeluarkan dan mengambil oksigen (O2) dari udara yang dihirup. Proses penangkapan udara ini melibatkan hemoglobin. Hemoglobin adalah sejenis protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan membawa karbondioksida untuk dikeluarkan. Rata-rata manusia memiliki hampir 300 juta alveoli untuk menyerap oksigen dari udara.
Gambar 12. Letak alveoli di dalam paru-paru
Gambar 13. Struktur alveoli
Gambar 14. Proses pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida di dalam alveoli.
Gambar 15. Proses pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida di dalam alveoli terjadi secara difusi. Pada gambar terlihat salah satu contoh proses difusi dimana tetesan tinta menyebar di dalam air.

Untuk materi selanjutnya mengenai jenis-jenis pernapasan pada manusia silakan klik di sini.

Materi yang berhubungan dengan Sistem Pernapasan pada Manusia:
loading...
loading...

0 komentar: