3. Kelelawar memiliki kemampuan untuk mendengarkan bunyi ultrasonik, yaitu mampu mendengar bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz. Ternyata, ini berhubungan dengan ekolokasi, yaitu kemampuan kelewar untuk menentukan arah. Bagaimana mekanisme kelewar dalam ekolokasi? Jelaskan!
(Soal No. 3 Essay Bab Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Mahluk Hidup BSE Kurikulum 2013 (Revisi 2016) Semester 2 Kelas 8, Kemendikbud)
(Soal No. 3 Essay Bab Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Mahluk Hidup BSE Kurikulum 2013 (Revisi 2016) Semester 2 Kelas 8, Kemendikbud)
Jawaban:
Ekolokasi adalah sonar mahluk hidup yang digunakan oleh beberapa jenis binatang untuk mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi keberadaan objek.
Telinga kelalawar mampu menerima getaran ultrasonik lebih dari 20.000 Hz, yang dikeluarkan pangkal tenggorokannya. Apabila getaran ultrasonik ini menyentuh suatu benda, maka gema yang ditimbulkan akan diterima oleh telinganya. Semakin cepat gema yang diterima oleh kelalawar, maka jarak kelalawar dengan benda semakin dekat. Jika gema semakin lama diterima, maka jarak kelalawar dengan benda masih jauh.
Suara yang dikeluakan kelelawar berada di atas frekuensi 20.000 Hz dan volume suara 50-120 dB (decibel). Suara ini sebenarnya sangat keras bagi pendengaran manusia, bahkan bisa merusak sistem pendengaran. Untungnya, suara yang diproduksi kelalawar bukan pada rentang frekuensi yang bisa didengar manusia (20-20.000 Hz).
Telinga kelalawar mampu menerima getaran ultrasonik lebih dari 20.000 Hz, yang dikeluarkan pangkal tenggorokannya. Apabila getaran ultrasonik ini menyentuh suatu benda, maka gema yang ditimbulkan akan diterima oleh telinganya. Semakin cepat gema yang diterima oleh kelalawar, maka jarak kelalawar dengan benda semakin dekat. Jika gema semakin lama diterima, maka jarak kelalawar dengan benda masih jauh.
Suara yang dikeluakan kelelawar berada di atas frekuensi 20.000 Hz dan volume suara 50-120 dB (decibel). Suara ini sebenarnya sangat keras bagi pendengaran manusia, bahkan bisa merusak sistem pendengaran. Untungnya, suara yang diproduksi kelalawar bukan pada rentang frekuensi yang bisa didengar manusia (20-20.000 Hz).
Gambar 1. Mekanisme ekolokasi kelelawar
Jika kalian merasa postingan kami bermanfaat, silakan ikuti kami di:
Instagram: @rofaeducationcentre
Fanspage FB: @ROFAEducationCentre
Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE
Website: www.rofaeducationcentre.blogspot.com
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment